
Penyakit Jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab utama dan pertama angka kematian di
negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Angka kematian akibat PJK yang semakin meningkat
perlu mendapatkan perhatian khusus. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan tindakan Bedah Pintas Arteri
Koroner (BPAK) yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Pasien pasca BPAK mengalami perubahan
dalam hal bio-psiko-sosio-spiritual yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kualitas hidup selama ini masih umum dan mengacu pada budaya dan pelayanan kesehatan di luar
negeri, padahal kualitas hidup dipengaruhi oleh budaya setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplor
kualitas hidup pasien pasca BPAK di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif, dengan jumlah partisipan sebanyak 6 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara wawancara semi terstruktur yang mengacu pada intrumen Short Form36. Analisa data menggunakan content
analysis. Hasil Penelitian yaitu secara fisik semua partisipan masih merasakan nyeri di bekas luka operasi seperti
kesemutan dan baal, tetapi tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-harinya. Secara emosional semua partisipan
mengungkapkan rasa bahagia karena sudah terbebas dari penyakitnya, walaupun tidak sembuh secara total tetapi
semua partisipan menerima keadaan dirinya. Secara Sosial semua partisipan mengungkapkan bahwa dukungan
keluarga dan dukungan orang sekitar sangat dibutuhkan. Bentuk spiritualitas pada penelitian ini adalah partisipan
merasa lebih dekat dengan Tuhan dan lebih mensyukuri keadaannya sekarang. Berdasarkan hasil penelitian
terdapat aspek baru yang didapatkan dari hasil penelitian ini yaitu pentingnya spiritualitas dalam kualitas hidup
partisipan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam proses asuhan keperawatan.
Kata kunci:Bedah Pintas Arteri Koroner, Kualitas Hidup,Short Form36.
Quality of Life among Patients with Post Coronary Artery Bypass Surgery
Abstract
Coronary Artery Diseases (CAD) remains one of the major problems lead to a high mortality rate in many
countries including Indonesia. Thus, treatment such as coronary artery bypass surgery is considered as a
common treatment to reduce the fatal risks. However, post-surgical problems may arise which can diminish
the patient’s quality of life regardless cultural and contextual causal factors. This descriptive qualitative study
aimed to explore the quality of life among patients undergone the coronary artery bypass surgery in Dr. Hasan
Sadikin General Hospital Bandung. Data were collected using an individual semi-structured interview following
the Short Form 36 instrument (SF-36) with six participants were recruited. Content analysis was employed
to analysis the transcribed data. Findings revealed that all participants have experienced pain, numbness and
tingling sensations particularly on the surgical sites without the presence of any daily activity living disturbances.
They expressed more positive emotional feelings because of having freedom from their illness. The presence
of strong social supports given by families and relatives has motivated the patients to face their recovery phase.
In addition, participants expressed the need to have spiritual care which can help them to feel getting closer to
the Lord and being more grateful for whatever situations they may have at the moment. Findings have further
emphasised the importance of spirituality in the achievement of good quality of life among the participants.
The result is expected to contribute to the improvement of best quality of post-operative nursing care plan.
Keywords: Coronary Arterial By-Passed Surgery, post-operative care, quality of life, spirituality.
Article Matrics
Abstract views : 1404 times
PDF Downloads: 657