Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

Original

Vol. 5 No. 3 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran

Identifikasi Indikator dalam Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) untuk Meningkatkan Nilai Sub-Indeks Penyakit Menular

DOI
https://doi.org/10.24198/jkp.v5i3.647
Submitted
December 28, 2017
Published
2018-01-15

Abstract

Sejak tahun 2009, Kementerian Kesehatan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan telah merumuskan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) untuk menggambarkan kesehatan masyarakat Indonesia. Tahun 2013, IPKM dijabarkan dalam tujuh subindeks yaitu kesehatan balita, kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan, penyakit tidak menular, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan. Penyakit diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada balita serta pneumonia merupakan penyakit infeksi yang digunakan dalam perhitungan subindeks penyakit menular dalam IPKM 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi indikator-indikator dalam IPKM yang dapat meningkatkan nilai subindeks penyakit menular. IPKM merupakan komposit dari 30 indikator kesehatan utama yang dihitung dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Disain Riskesdas 2013 merupakan survei potong lintang dengan jumlah sampel yaitu seluruh rumah tangga di 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota di Indonesia. Analisis data menggunakan regresi linier. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa indikator cakupan akses sanitasi (p = 0,000), cakupan air bersih (p = 0,027), serta cakupan perilaku masyarakat dalam bercuci tangan dengan benar (p = 0,001) memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai subindeks penyakit menular. Sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan cakupan tiga indikator diatas, maka nilai tiga subindeks (penyakit menular, kesehatan lingkungan, dan perilaku kesehatan) akan turut meningkat. Oleh karena itu, apabila kabupaten/kota ingin meningkatkan nilai subindeks penyakit menular, yang perlu diperhatikan yaitu intervensi terhadap lingkungan dan perilaku manusia. Dengan demikian, nilai IPKM kabupaten/kota juga akan meningkat.Kata kunci: Lingkungan, penyakit menular, perilaku.Identification of Public Health Development Index (PHDI) Indicators to Increase the Value of Sub-Index of Communicable DiseaseAbstractSince 2009, Ministry of Health through Indonesia Agency fro Health Research and Development has formulated Public Health Dvelopment Index (PHDI) to describe public health status in Indonesia. In 2013, PHDI grouped into seven sub indices, namely health status of children under five, reproductive health, health service, health beaviour, non-communicable disease, communicable disease, and environmental health. Diarrhea and acute respiratory infection (ARI) on children under five and pneumonia are infectious diseases used in the calculation of subindex of communicable diseases in PHDI 2013. The aim of this research was to identify indicator in PHDI that could improve the subindex of communicable disease. PHDI is a composite of 30 major health indicators calculated from Basic Health Research (Riskesdas) 2013. The Riskesdas 2013 design was cross sectional survey with total sample of all households in 33 provinces and 497 district/cities in Indonesia. The data was analyzed by linier regression test. The result showed that indicator of access to sanitation (p=0.000), access to clean water (p=0.027) and people’s behavior in proper hand washing (p=0.001) had an important role in imporving the score of sub-index of communicable disease. It is expected that with the increase of the three indicators above, the value of three subindices (communicable disease, environmental health, and health behaviour) will also increase. Therefore, if the district/city wants to increase the value of sub index of communicable disease, the intervention to the environment and human behavior is needed. Thus, the PHDI score in district/city will also increase.Keywords: Behavior, communicable disease, environment.

Article Matrics
Abstract views : 3536 times PDF Downloads: 1233

Downloads

Download data is not yet available.