Pengaruh Program Edukasi Perawatan Kaki Berbasis Keluarga terhadap Perilaku Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
DOI:
https://doi.org/10.24198/jkp.v4i3.293Keywords:
Diabetes Melitus, keluarga, perilaku perawatan kaki.Abstract
Perilaku perawatan kaki merupakan komponen yang penting dalam pencegahan kaki diabetik. Namun, banyakpasien Diabetes Melitus (DM) yang tidak menjalankannya akibat rendahnya pengetahuan dan self-efficacy pasien
maupun keluarga. Di sisi lain, dukungan dan keterlibatan keluarga merupakan aspek penting dalam terlaksananya
perilaku perawatan kaki pasien DM. Pengembangan program peningkatan perawatan kaki DM berbasis keluarga
penting dilakukan guna mengatasi kelemahan program sejenis yang berbasis individu. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi pengaruh program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga terhadap perilaku
perawatan kaki pasien DM. Penelitian quasi experiment dengan pre-test and post-test with control group design
ini melibatkan 72 responden DM Tipe 2 dan keluarganya yang diseleksi secara purposive dari populasi responden
Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Sampel dibagi menjadi kelompok
intervensi dan kontrol dengan masing-masing 36 responden. Responden pada kelompok intervensi mendapatkan
program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga, konseling serta tindak lanjut 1 kali melalui telepon dan tiga
kali melalui kunjungan langsung ke rumah. Perilaku perawatan kaki dikumpulkan menggunakan kuesioner.
Data dianalisis menggunakan paired dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan
karakteristik antar kelompok. Perilaku perawatan kaki post test (M=84.69, SD=4.49) pada kelompok intervensi
berbeda secara bermakna (p = 0.000) lebih tinggi dibanding pre test (M=49.50, SD=9.40), sedangkan pada
kelompok kontrol ada penurunan skor setelah pengukuran (sebelum M=51,33, SD=8,58; sesudah M=49,50,
SD=9,40; p=0,219). Program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga efektif meningkatkan perilaku perawatan
kaki pasien DM. Dengan demikian, perawat dapat mengintegrasikan program edukasi perawatan kaki berbasis
keluarga ke program perkesmas sebagai upaya pencegahan kaki diabetik pada pasien Diabetes Melitus.
Downloads
References
Adhiarta. (2011). Penatalaksanaan kaki
diabetik. Artikel dalam Forum Diabetes
Nasional V. Diterbitkan oleh Pusat Informasi
Ilmiah Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK
Unpad. Bandung.
Bodenheimer, T., Davis C., & Holman,
H. 2007. Helping Patients adopt healthier
behaviors. Clinical Diabetes, 25, 66-70.
Cohen, J. (1988). Statistical power analysis for
the behavioral sciences. Lawrence Elrbraum
Asssociates Inc. Publishers, New Jersey.
Corbett, C.F. (2003). A Randomized pilot
study of improving foot care in home health
patients with diabetes. The Diabetes Educator,
, 273.
Dahlan, M.S. (2009). Statistik untuk
kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Dorresteijn, J.A.N., Kriegsman, D.M.W.,
Assendelft, W.J.J., & Valk, G.D. (2010).
Patient education for preventing diabetic foot
ulceration. The Cochrane Collaboration, 5.
Available http://www.thecochranelibrary.com.
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G.
(2010). Buku ajar keperawatan keluarga:
Riset, Teori, praktek. Jakarta: EGC.
Funnel, M.M., & Anderson, R.M. (2004).
Empowerment and Self Management
of Diabetes. Clinical Diabetes, 22(3).
Available: http://clinical.diabetesjournals.org/
content/22/3/123.full.pdf+html.
Ghanassia, E., Villon, L., Thuan dit Dieudonné,
J. F., Boegner, C., Avignon, A., & Sultan, A.
(2008). Long-Term Outcome and Disability
of Diabetic Patients Hospitalized for Diabetic
Foot Ulcers. Diabetes Care, 31, 1288-1292.
International Diabetes Federation (IDF).
(2014). International Diabetes Atlas.
International Diabetes Federation
Kulzer, Hermanns, Reinecker, & Haak.
(2007). Effect of self-management training
type 2 diabetes: A randomized, prospective
trial. Diabetic Medicine, 24(4), 415-423.
Khamseh, M.E., Vatankhah, N., Baradaran,
H.R. (2007). Knowledge and practice of foot
care in iranian people with type 2 diabetes.
International Wound Journal, 4(4).
Lincoln, N.B., Radford, K.A., Game, F.L.,
& Jeffcoate, W.J. (2008). Education for
secondary prevention of foot ulcers in people
with diabetes: A randomized controlled trial.
Diabetologia, 51, 1954-1961.
Orem. (2001). Nursing : Concept of Practice.
St. Louis : Mosby Inc.
Citra Windani Mambang Sari: Pengaruh Program Edukasi Perawatan Kaki Berbasis keluarga
JKP-Volume 4 Nomor 3 Desember 2016
Perkeni. (2011). Konsensus pengelolaan
dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di
Indonesia 2011. PB. Jakarta: Perkeni.
Pusdatin Kemenkes RI. (2014). Situasi dan
analisis diabetes. Jakarta.
Sae-Sia, W., Maneewat, K., & Kurniawan, T.
(2013). Effect of a self-management support
program on diabetic foot care behaviors.
International Journal of Research in Nursing,
(1), 14.
Singh, N., Armstrong, D.G., & Lipsky, B.A.
(2005). Preventing foot ulcers in patient with
diabetes. American Medical Association
JAMA, 293(2). Avalable from jama.ama-assn.
org.
Sudiharto. (2007). Asuhan keperawatan
keluarga dengan menggunakan pendekatan
keperawatan transkultural. Jakarta: EGC.
Susanti, S., Haroen, H., & Juniarti, N. (2012).
Pengaruh DSME (Diabetes Self-Management
Education) berbasis keluarga terhadap
tingkat kemandirian pasien diabetes melitus
di Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki
kota Bandung. Tesis. Fakultas Keperawatan
Program Pasca Sarjana Universitas
Padjadjaran (Tidak Dipublikasikan).
Waspadji, S. (2007). Kaki diabetes, Ilmu
Penyakit Dalam (Jilid 3 Edisi 4) Aru W.
Sudoyo, Bambang Setyohadi, Idrus Alwi,
Marcelius Sumadibrata, Siti Setiadi (ed). Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Vatankhah, N., Khamseh, M.E., Noudeh,
Y.J., Aghili, R., Baradaran, H.R., & Haeri,
N.S. (2009). The effectiveness of foot care
education on people with type 2 diabetes in
Tehran, Iran. Primary Care Diabetes, 3, 73-
Downloads
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant Jurnal Keperawatan Padjadjaran right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license, that allows others to freely share and remix the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Jurnal Keperawatan Padjadjaran.